Teori Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro

Pada artikel kali ini anda akan diajak untuk memahami lebih lanjut tentang ilmu ekonomi mikro.

Sebagaimana kita ketahui bahwa ilmu ekonomi tebagi dalam dua analisis; mikro dan makro.

Pembahasan ini akan mencakup tentang apa pengertian ekonomi mikro, aspek-aspek yang dipelajari dalam ekonomi mikro, bagaimana peranan ekonomi mikro dan siapa pelaku ekonomi mikro.

Baca: Pengertian Ekonomi Menurut Para Ahli

a. Pengertian Ekonomi Mikro

Kata mikro berasal dari bahasa Latin ”mikros” yang berarti kecil. Namun, bukan berarti ekonomi mikro adalah kecil dan dianggap tidak penting.

Ekonomi mikro merupakan penjelasan dari variabel ekonomi yang lebih kecil seperti konsumsi, investasi, dan tabungan.

Ekonomi mikro sering disebut sebagai teori harga (price theory).

Read More

Teori harga terutama membahas tentang aliran barang dan jasa dari sektor perusahaan ke sektor rumah tangga, aliran faktor produksi ndari rumah tangga ke perusahaan, komposisi dari aliran-aliran tersebut dan bagaimana terciptanya harga.

Teori Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa teori harga mempelajari alokasi sumber-sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk tujuan yang sifatnya alternatif.

b. Aspek-Aspek yang Dipelajari Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro menerangkan beberapa aspek tentang perilaku pelaku ekonomi individual dan bagaimana mereka berinteraksi.

Singkatnya aspek yang dipelajari ekenomi mikro ada 3 yaitu, [1] Interaksi di Pasar Barang, [2] Tingkah Laku Penjual (Produsen) dan Pembeli (Konsumen) [3] Interaksi di Pasar Faktor Produksi

Untuk penjelsannya sebagai berikut:

1) Interaksi di Pasar Barang

Aspek pertama yang diterangkan oleh ekonomi mikro adalah mengenai mekanisme interaksi di pasar barang, misalnya pasaran kopi atau pasaran karet.

Pasar merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran suatu barang.Melalui interaksi antara penjual dan pembeli, pasar akan menentukan harga keseimbangan.

Suatu perekonomian tidak mungkin hanya terdiri atas satu pasar barang tertentu saja seperti yang dicontohkan.

Beberapa contoh lainnya adalah pasar kain, pasar mobil, dan pasar barang-barang industri.

Ekonomi mikro tidak menjelaskan operasi keseluruhan pasar-pasar tersebut sebab pada hakikatnya corak interaksi di antara penjual dan pembeli di dalam setiap pasar tersebut adalah sama.

Untuk menjelaskan bagaimana suatu pasar berfungsi dan beroperasi, teori ekonomi mikro hanya menerangkan tentang interaksi di antara penjual dan pembeli di suatu pasar barang.

2) Tingkah Laku Penjual (Produsen) dan Pembeli (Konsumen)

Aspek berikutnya yang dianalisis dalam ekonomi mikro adalah tentang tingkah laku pembeli dan penjual dalam pasar.

Untuk menganalisis perilaku penjual dan pembeli ini, teori ekonomi mikro menggunakan beberapa asumsi (pemisalan).

Pemisalan pertama adalah para penjual dan pembeli menjalankan kegiatan ekonomi mereka secara rasional.

Kedua, para pembeli berusaha memaksimalkan kepuasan dan ketiga, para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan yang akan diperoleh.

Berdasarkan pemisalan-pemisalan tersebut, ekonomi mikro dapat menunjukkan:

  • Bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (uang) untuk membeli berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkannya.
  • Bagaimana seorang penjual atau produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.

3) Interaksi di Pasar Faktor Produksi

Aspek penting lain yang dianalisis dalam ekonomi mikro adalah interaksi penjual dan pembeli di pasar faktor produksi.

Seperti Anda  ketahui, peran rumah tangga konsumen dalam perekonomian adalah sebagai pemilik faktor-faktor produksi yang berupa tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan.

Mereka menawarkan faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan yang seterusnya akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan.

Sebaliknya, produsen membutuhkan faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh sebab itu, mereka akan menjadi pembeli faktor-faktor produksi.

Interaksi antara pembeli dan penjual faktor produksi di berbagai pasar faktor produksi (modal, pasar tenaga kerja) akan menentukan ”harga” suatu faktor produksi dan berapa banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan.

Analisis ini merupakan salah satu aspek penting dari analisis-analisis ekonomi mikro.

c. Peranan Ekonomi Mikro

Pada dasarnya, teori-teori ekonomi dapat digunakan sebagai dasar peramalan (prediction).

Peramalan yang dimaksud bukan untuk mengetahui apa yang terjadi di masa depan.

Tetapi lebih tepat dikatakan kalau teori ekonomi mikro dapat membuat ramalan yang kondisional.

Ramalan kondisional ini diformulasikan sebagai berikut. Apabila hal-hal seperti berikut terjadi, maka akibat-akibat berikut ini pasti terjadi sesudahnya.

d. Pelaku Ekonomi Mikro

Struktur perekonomian Indonesia terdiri atas berbagai kelompok pelaku ekonomi baik di tingkat mikro maupun di tingkat makro.

Ekonomi rakyat atau usaha mikro merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia.

Usaha mikro umumnya bergerak di sektor pertanian, perdagangan, dan industri rumah tangga.

Usaha mikro atau usaha kecil memiliki keunggulan dalam hal memanfaatkan sumber daya alam di daerah setempat dan bersifat padat karya sehingga bisa membantu mengurangi pengangguran.

Selain itu, usaha kecil dapat menjadi media untuk memeratakan pembangunan.

Usaha-usaha mikro ini justru beroperasi secara kompetitif dan tidak banyak menerima subsidi dari pemerintah jika dibandingkan dengan perusahaan besar.

Hal ini menuntut usaha kecil agar lebih efisien. Dengan demikian perkembangan usaha mikro memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Usaha mikro sangat mudah ditemui di sekitar kita, sebagai pelaku ekonomi ditingkat mikro, usaha mikro (kecil) bersama-sama badan usaha lain seperti badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik swasta (BUMS) memiliki pola perilaku (interaksi) yang dapat memengaruhi perekonomian secara makro.

Misalnya, ketika BUMS ingin melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan maka secara mikro keputusan tersebut dapat diterima,namun secara makro akan berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran.

Sebaliknya, kondisi di tingkat makro juga dapat memengaruhi perusahaan secara mikro.

Misalnya ketika terjadi inflasi, Bank Indonesia cenderung menerapkan kebijakan yang akan memberatkan dunia usaha atau pelaku ekonomi di tingkat mikro.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan kebijakan di tingkat makro yang berpengaruh positif pada pelaku ekonomi mikro.

Related posts