Majas Alegori adalah suatu Majas yang mengungkapkan atau membandingkan satu hal dengan objek yang lainnya. Majas Alegori seringkali digunakan dalam membuat karya sastra, untuk mengetahui majas ini membutuhkan pemahaman yang sangat jeli agar bisa mengetahui artinya. Gaya bahasa yang ada di dalamnya menjelaskan mengenai suatu kiasan-kiasan berupa sifat benda, lambang dan lain-lain.
Majas Alegori ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Gaya bahasa yang digunakan berupa kiasan atau penggambaran.
- Biasanya majas ini dikemas dalam bentuk sebuah cerita yang kompleks dan simpel.
- Majas Alegori merujuk pada penggunaan kalimat retorika.
Contoh Majas Alegori
Penggunaan majas Alegori bisa kalian temukan ketika membaca sebuah novel atau cerpen. Jenis majas yang satu ini tentunya tidak kalah populer dengan majas lainnya, kalian akan terlihat pandai bila dapat menguasai majas yang satu ini. Berikut contoh majas Alegori dalam kalimat:
Jaman sekarang sudah berubah, mencari orang yang jujur bagaikan jarum ditumpuk jerami, gimana mau bisa maju kedepannya.
Penjelasan: Mencari orang yang jujur saat ini sangat susah, sehingga diibaratkan sperti mencari jarum di tumpukan jerami. Keduanya memiliki makna yang sama dan inilah yang disebut majas Alegori.
Ani sering menggosipi tetangganya, lidahnya bagaikan pedang yang tajam.
Penjelasan: Dalam kalimat tersebut terdapat kata lidahnya bagaikan pedang yang tajam, arti kalimat tersebut memiliki makna bahwa omongan Ani sangat tidak enak ketika membicarakan orang lain.
Kehidupan rumah tangga tak semudah yang dibayangkan, bagaikan bahtera di lautan yang luas.
Penjelasan: Dalam kalimat tersebut menggunakan kiasan’bahtera di lautan yang luas’ kalimat tersebut memiliki makna yang sama seperti menjalin kehidupan rumah tangga, dimana nantinya akan mengalami susah dan senang dalam hidupnya.
Belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu.
Penjelasan: Belajar di usia muda akan lebih menghasilkan, usia muda adalah usia yang sangat efektif untuk belajar, bila sudah tua nanti kita bisa mendapatkan hasil yang telah dipelajari di waktu muda.
Bayi yang baru lahi bagaikan kertas yang kosong.
Penjelasan: Bayi yang baru lahir pastinya belum memiliki apa-apa, seperti halnya kertas yang kosong belum ada apa-apanya sama sekali. Bayi yang baru lahir masih belum memikirkan apa-apa dan belum ternodai, begitu juga dengan kertas kosong yang masih bersih belum terkena goresan sedikitpun.
Berbakti kepada kedua orang tua seperti aset yang tak ternilai harganya.
Penjelasan: Orang tua menjadi salah panutan yang wajib kita hormati, karena Ridho Allah juga Ridho orang tua, maka dari itu berbakti kepada orang tua tak ternilai harganya.
Wanita itu berbicara bagaikan cabai rawit, sangat pedas dan menyakitkan.
Penjelasan: Kata-kata yang pedas sama halnya seperti cabai rawit, diantara jenis cabai yang ada, cabai rawit adalah salah satu capai yang paling pedas. Sehingga omongan orang yang terasa pedas ketika didengar sama halnya seperti cabai rawit.
Dua wanita itu memiliki badan kurus dan gemuk seperti angka 10.
Penjelasan: Badan yang kurus seringkali mendapat julukan dengan angka 1, sementara badan yang gemuk mendapat julukan dengan angka 0, apabila keduanya berjalan bersama-sama mereka terlihat seperti angka 10 atau 01.
Keirian dan dengki tetangga sebelah seperti api yang mebakar kayu bakar.
Penjelasan: Iri dan dengki adalah sifat manusia yang tidak patut untuk ditiru, sifat tersebut dilambangkan seperti api yang membakar kayu bakar, di dalamnaya tidak ada manfaatnya sama sekali.
Suaramu bagaikan petir ketika berteriak.
Penjelasan: Petir merupakan benda alam yang memiliki suara sangat keras dan mengagetkan, biasanya ada beberapa orang yang memiliki suara keras dan mengagetkan ketika berteriak.
Pantas tidak enak, kuah sayur ini seperti rasanya air di dalam lautan.
Penjelasan: Air di dalam lautan memilik rasa yang tidak enak apabila kita tidak mengolahnya, seperti halnya dengan sayuran tersebut yang memiliki rasa kurang enak karena olahannya yang kurang berhasil.
Janda kembang di desa itu menjadi rebutan para pria ibarat sebuah bunga yang didatangi banyak lebah.
Penjelasan: Dalam kalimat tersebut menjelaskan bahwa seorang janda yang cantik akan didatangi banyak pria seperti halnya bunga yang indah pastinya lebah-lebah akan mendatanginya.
Ilmu bagaikan pisau yang tajam.
Penjelasan: Ilmu sama halnya dengan pisau, apabila terus diasah akan semakin tajam dan apabila dibiarkan saja akan tumpul. Seperti halnya ilmu, apabila kita tidak mengasahnya dengan cara belajar tentu kita tidak akan menjadi orang yang pintar.
Tampangnya seperti preman, namun nyalinya ciut bagai krupuk disiram kuah.
Penjelasan: Krupuk apabila disiram kuah atau air pastinya akan mengempis ya kan, begitu juga dengan nyali seseorang, ada yang pemberani dan ada juga yang kecil ketika berhadapan dengan sesuatu yang ditakuti.
Camping di atas gunung bagaikan berdiam di dalam kulkas.
Penjelasan: Kondisi di atas gunung memiliki cuaca yang sangat dingin seperti di dalam kulkas. Sehingga keduanya memiliki makna yang sama, hanya saja tempat yang membedakan.
Tak disangka, diam-diam dia telah membohongiku, tingkahnya seperti pemain drama.
Penjelasan: Pemain drama dapat berakting apa saja, peran yang dimainkan bisa sebagai orang yang baik maupun jahat. Begitu juga dengan orang yang telah diam-diam berbohong, tingkahnya seperti pemain drama namun itu nyata.
Tanganmu halus bagaikan memegang kain sutra.
Penjelasan: Kain sutra merupakan salah satu kain yang sangat halus, biasanya orang yang tangannya halus diibaratkan seperti kain sutra.