Dalam artikel sebelumnya telah kita sebutkan beberapa contoh majas alegori yang merupakan salah satu jenis majas pertentangan. Namun pada artikel kali ini kita akan coba perjelas kembali pengertian majas alegori sekaligus menampilkan lebih banyak lagi contoh kalimatnya.
Bagi sobat yang ingin melihat contoh yang sudah diberikan sebelumnya, bisa merujuk artikel “Penjelasan Macam-macam Majas…”.
Pengertian Majas Alegori
Majas Alegori adalah majas yang menyatakan sebuah perihal dengan mengunakan kiasan atau penggambaran.
Secara sekilas alegori akan nampak sama dengan majas simile yang seringkali menggunakan kata-kata umpama, seperti atau bagai. Bedanya, majas alegori selalu dikemas dalam sebuah cerita atau uraian yang tentunya akan lebih komplek dari kalimat majas simile.
Ciri-ciri Majas Alegori
- Kalimatnya mengacu atau menekankan penggunaan keterampilan berbahasa secara efektif.
- Gaya bahasa alegori biasanya berbentuk kiasan yang menggunakan sesuatu untuk mewakili suatu hal yang lain (simbolik).
- Digunakan pada sebuah cerita atau paragraf yang lebih kompleks dari kalimat majas perbandingn (simile) atau majas asosiasi.
Contoh Majas Alegori.
- Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya seperti kita mengarungi lautan dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang kuatnya ombak akan mengombang-ambing tubuh kita.
- Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan pada akhirnya musnah.
- Otak manusia bagaikan mata pisau yang tajam.Semakin diasah ia akan semakin tajam dan membuatnya semakin disegani orang. Namun tatkala ia dibiarkan begitu saja tergeletak, ia akan berkarat dan mulai tumpul dengan sendirinya.
- Perjalanan hidup anak adam layaknya sungai yang mengalir dari hulu menyusuri tebing-tebing, melewati anak sungai yang tak terduga kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
- Anak yang baru terlahir layaknya kertas kosong yang masih bersih.Tidak ada tinta apalagi noda. Maka jagalah ia dengan baik, torehkanlah tinta emas pada tiap-tiap lembarnya dan warnailah ia dengan warna yang indah.
- Bagi seorang muslim, Al qur’an adalah rambu-rambu yang akan menunjuki ia jalan menuju Rabbnya. Selama ia patuh dan mengikuti semua rambu dengan baik, maka ia akan selamat sampai tujuan akhir.
- Waktu bagaikan pedang yang tajam yang terhunus. Jika seseorang bisa memainkannya dengan baik, maka pedang itu akan berguna bagi dirinya. Namun jika ia ceroboh dan tidak pandai menggunaknnya, pedang itu hanya akan mendatangkan musibah bagi dirinya sendiri dan orang lain.
- Kita hidup dunia ini seperti musafir yang sedang singgah di sebuah kampung untuk berbekal. Waktu kita tidak lama sedangkan perjalanan masih sangat jauh dan melelahkan. Jika kita kita tidak memanfaatkannya dengan baik, maka bersiaplah menderita di tengah perjalanan.
- Kata Rosululloh wanita itu baikan tulang rusuk yang bengkok. Tidak mudah untuk menjadikannya lurus. Jika kau paksa dengan otot kekarmu, maka tulang itu akan patah dan hancur berantakan. Namun jika engkau biarkan saja, maka tulang itu selamanya akan bengkok.
- Seorang yang berderma karena Alloh bagaikan menanam sebuah biji pada tanah yang subur. Biji itu akan tumbuh menjadi sebuah pohon yang memiliki tujuh cabang yang kokoh. Dan dari setiap cabangnya ia dapat memanen seratus biji.