Seperti yang sobat abimuda ketahui bahwa paragraf analogi adalah sebuah paragraf yang termasuk macam-macam paragraf memiliki penalaran induktif.
Sedangkan paragraf analogi sendiri adalah suatu paragraf yang isinya membandingkan dua hal yang memiliki kemiripan atau hampir menyerupai yang nantinya akan disampaikan dalam kesimpulan.
Oleh karena paragraf tersebut mengikuti penalaran induktif, maka paragraf analogi memiliki pola, yakni: khusus, khusus, dan umum.
Pada bagian awal paragraf analogi ini akan menjelaskan dua hal yang akan menjadi topik pembahasan. Baru kemudian untuk kalimat-kalimat berikutnya akan membahas mengenai kesamaan yang telah dimiliki dari kedua hal tersebut.
Satu hal yang perlu diingat ketika hendak membuat paragraf analogi ini yaitu pembanding tersebut harus memiliki kesamaan yang sepadan. Sepadan yang dimaksudkan di sini adalah dua hal tersebut memiliki tingkat ranah pembahasan yang sama, tidak timpang atau justru malah bertentangan antara satu sama lain.
Kemudian pada bagian akhir persamaan dari kedua objek tersebut disimpulkan.
Ciri-ciri Paragraf Induktif Analogi
- Paragraf analogi membandingkan dua hal yang secara bergantian yang memiliki tingkat kesetaraan yang seimbang. Hal-hal yang dapat dibandingkan bisa berupa benda, kejadian, keadaan maupun proses.
- Kalimat-kalimat penjelas dalam paragraf analogi ini kebanyakkan berupa persamaan-persamaan yang telah dimiliki oleh dua hal yang dianggap sama.
- Paragraf analogi memiliki kalimat utama yang terdapat di bagian akhir paragraf atau biasa disebut dengan kesimpulan yang isinya merupakan penjelas dari ide awal yang telah diuraikan.
Contoh-contoh Paragraf Analogi yang Baik dan Benar
Bagaimana sobat abimudaapakah sudah paham dengan pengertian dari paragraf induktif analogi ini? Semoga sobat semua dapat memahami dengan mudah.
Sekarang kita menuju pada contoh-contoh paragraf analogi yang baik dan benar. Nah berikut ini adalah contohnya:
Sifat seorang manusia bisa diibaratkan seperti padi terhampar luas di persawahan. Padi yang memiliki kualitas bagus dan berisi akan semakin merunduk. Begitu juga dengan manusia ketika dapat meraih prestasi yang baik, meraih kebesaran, serta meraih kekayaan, namun mereka akan menjadi semakin rendah hati dan dermawan. Jika seorang manusia itu sombong, dan arogan maka mereka akan menjadi seperti padi yang tidak berisi atau kosong, yang selalu berdiri tegak. Namun, apabila terkena angin yang cukup kencang maka padi tersebut akan patah. Selayaknya manusia, apabila sombong dan arogan akan mudah hancur jika terkena cobaan dalam hidupnya. Maka dari itulah, kita sebagai manusia yang berilmu jika dieberi kepandaian dan kelebihan, hendaklah bersikap seperti padi yang semakin berisi tetapi semakin merunduk.
Nah paragraf di atas tadi berisi tentang perbandingan antara padi dengan manusia. Dimana padi yang memiliki kualitas baik maka akan merunduk, bukan yang berdiri tegak di hamparan persawahan.
Memang sepintas padi di sawah yang berdiri tegak terlihat bagus, karena padi tersebut yang terlihat paling tinggi. Tetapi, apabila dilihat lebih dalam padi yang berdiri tegak dihamparan persawahan adalah padi yang tidak memiliki kualitas baik karena tidak berisi.
Dari pembanding tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia yang baik tidak menyombongkan dirinya selayaknya padi yang selalu merunduk.
Nah itulah tadi pembahasan tentang contoh paragraf induktif analogi yang baik dan benar. Semoga ulasan yang singkat ini dapat bermanfaat bagi sobat setia abimuda, terutama bagi sobat yang memang sedang mencari tugas bahasa indonesia untuk sekolahnya, sajian ini sangat pas untuk sobat.