Seringkali kita hanya memahami bahwa sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala masyarakat. Padahal, sebagai ilmu pengetahuan sosiologi memiliki beberapa hakikat yang menjadikannya khas jika dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, antara lain sebagai berikut.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
Dalam sosiologi, objek yang dipelajari adalah apa yang terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan normatif.
Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat pula menjadi ilmu terapan (applied science).
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Berarti yang menjadi perhatiannya adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukumhukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antarmanusia.
Manfaat Sosiologi
Pada hakikatnya ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Hasrat ingin tahu tadi timbul karena banyak sekali aspek-aspek kehidupan yang masih gelap bagi manusia, dan manusia ingin mengetahui kebenaran dari kegelapan tersebut.
Sama halnya dengan ilmu-ilmu lain, teori-teori yang ada dalam sosiologi memiliki tujuan untuk mencari kebenaran dari berbagai fenomena, gejala, dan masalah sosial. Ditinjau dari aspek aksiologi, sosiologi memiliki nilai guna dalam menganalisis fenomena-fenomena sosial yang ada di masyarakat.
Keragaman budaya seharusnya menyadarkan kita bahwa sangat penting memahami latar belakang sosial budaya yang berasal dari masyarakat lain.
Kajian tentang fenomena sosial budaya tidak bermaksud untuk memberikan penilaian suatu budaya baik atau buruk, cocok atau tidak cocok bagi suatu masyarakat.
Sosiologi tidak bertujuan untuk memberikan penilaian bahwa suatu kebudayaan lebih tinggi atau lebih rendah dari kebudayaan masyarakat lain.Namun, kita diajak untuk memahami keragaman budaya sebagai sesuatu yang dapat memperkaya kebudayaan dalam suatu masyarakat.
Dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia yang multietnis, multikultural, sosiologi berperan untuk mewujudkan integrasi atau persatuan nasional.
Pemanfaatan kedua ilmu itu yang lebih praktis sifatnya bisa dilihat pada penggunaannya untuk memperlancar proyek pembangunan, penyuluhan terhadap masyarakat seperti program keluarga berencana, bahaya narkoba, dan penegakan hukum.